Saturday, September 19, 2020

In Focus \ Melihat dengan Fokus

 

In Focus


2 Corinthians 11:16–33

By faith in the name of Jesus, this man whom you see and know was made strong.


Author Mark Twain suggested that whatever we look at in life—and how we see it—can influence our next steps, even our destiny. As Twain said, “You can’t depend on your eyes when your imagination is out of focus.”

Peter too spoke of vision when he replied to a lame beggar, a man whom he and John encountered at the busy temple gate called Beautiful (Acts 3:2). As the man asked them for money, Peter and John looked directly at the man. “Then Peter said, ‘Look at us!’ ” (v. 4).

Why did he say that? As Christ’s ambassador, Peter likely wanted the beggar to stop looking at his own limitations—yes, even to stop looking at his need for money. As he looked at the apostles, he would see the reality of having faith in God.

As Peter told him, “Silver or gold I do not have, but what I do have I give you. In the name of Jesus Christ of Nazareth, walk” (v. 6). Then Peter “helped him up, and instantly the man’s feet and ankles became strong. He jumped to his feet and began to walk” and give praise (vv. 7–8).

What happened? The man had faith in God (v. 16). As evangelist Charles Spurgeon urged, “Keep your eye simply on Him.” When we do, we don’t see obstacles. We see God, the One who makes our way clear.

By:  Patricia Raybon


https://odb.org/2020/09/19/in-focus


Melihat dengan Fokus

Karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini. –Kisah Para Rasul 3:16

Penulis ternama Mark Twain pernah menyatakan bahwa apa pun yang kita lihat dalam hidup ini—dan cara kita melihatnya—akan mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya, bahkan tujuan akhir kita. Menurut Twain, “Anda tidak bisa bergantung pada penglihatan ketika imajinasi Anda tidak fokus.”

Rasul Petrus juga berbicara tentang penglihatan ketika ia menjawab permintaan seorang pengemis lumpuh yang dijumpainya bersama Yohanes di dekat pintu gerbang Bait Allah yang bernama Gerbang Indah (Kis. 3:2). Ketika pengemis itu minta sedekah, Petrus dan Yohanes menatapnya. “Petrus berkata: ‘Lihatlah kepada kami’” (ay.4).

Mengapa Petrus mengatakan itu? Kemungkinan, sebagai rasul Kristus, Petrus ingin pengemis itu berhenti melihat keterbatasan-keterbatasan dirinya sendiri—bahkan berhenti melihat kebutuhannya akan uang. Dengan mata yang terarah kepada kedua rasul itu, si pengemis akan melihat realitas kebutuhannya untuk beriman kepada Allah.

Petrus lalu berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret  itu, berjalanlah!” (ay.6). Lalu Petrus “memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari” (ay.7-8).

Apa yang terjadi? Orang itu percaya kepada Allah (ay.16). Ini seperti yang dinasihatkan pengkhotbah Charles Spurgeon, “Arahkanlah matamu hanya kepada Dia.” Dengan begitu, kita tidak akan melihat rintangan-rintangan yang menghadang. Yang kita lihat hanyalah Allah, Pribadi yang akan membersihkan segala rintangan itu dari jalan kita.

No comments:

Post a Comment