Thursday, February 14, 2019

Lady in Waiting, By Jackie Kendall & Debbie Jones (ems)



10 Karakter yang harus dimiliki oleh seorang mempelai wanita :
1. Wanita dengan Penyerahan Tanpa Ragu
2. Wanita yang Rajin
3. Wanita yang Beriman
4. Wanita yang Penuh Kebajikan
5. Wanita yang Penuh Pengabdian
6. Wanita yang Murni
7. Wanita yang memiliki Rasa Aman
8. Wanita yang Puas
9. Wanita yang Penuh Keyakinan
10. Wanita yang Sabar







1. Wanita dengan Penyerahan Tanpa Ragu
Seorang profesor perguruan tinggi (istri, ibu dari 7 orang anak, seorang penyanyi dan penulis) mengatakan, "Tidak ada seorangpun, sekalipun itu adalah pria yang akan anda nikahi suatu hari nanti, yang dapat membuatmu bahagia- hanya Yesus yang dapat membuatmu bahagia"

Pada masa Tuhan Yesus, seorang wanita muda mencapai usia yang memungkinkan untuk menikah akan memiliki sebuah kotak batu pualam putih yang berisi minyak berharga yang akan menjadi bagian dari mas kawinnya. Apakah kita siap untuk membawa kotak batu pualam putihmu (penuh dengan fantasi masa kecil) kepada Yesus dan memecahkan di hadirat-Nya. Dan cara untuk memecahkan kotak batu pualam putihmu di kaki Yesus, keputusan seperti itu akan dinyatakan dalam penyerahan diri tanpa ragu kepada Ketuhanan Yesus Kristus. Ketika Tuhan memberikan tugas yang sulit yang tak habis-habisnya, Anda akan menerima kondisi-kondisiNya tanpa mengeluh. Ambilah kotak batu pualam putihmu, dengan tubuh, jiwa, dan impianmu, percayakan semuanya kepada Tuhan. Ketika Ia adalah Tuhan-Mu, Anda dapat berjalan di jalan yang Ia berikan bagimu dengan sukacita.

Hanya melalu proses penyerahan tanpa ragu kepada Yesus sajalah seorang wanita manapun dapat akhirnya mengerti bahwa di dalam Dia, ia utuh. Mereka tidak diciptakan untuk membuat pasangannya utuh, tetapi untuk saling melengkapi. Keutuhan adalah tanggung jawab Yesus dan menjadi pelengkap adalah hak istimewa seorang wanita. Hanya wanita lajang yang mengerti arti menjadi utuh di dalam Kristus sajalah yang cukup matang untuk menjadi seorang penolong (pelengkap).

Dalam buku yang berjudul Loneliness, Elisabeth Elliot menyatakan, "Pernikahan mengajar kita bahwa persahabatan manusia yang paling intim sekalipun tidak dapat memuaskan bagian-bagian terdalam di hati kita. Hati kita merasa kesepian sampai mereka beristirahat di dalam dia."  Ia tahu dari pengalaman bahwa pernikahan tidak membuat seseorang menjadi utuh; hanya Yesus yang dapat membuat seseorang menjadi utuh.

2. Wanita yang Rajin
"Seorang patner doa merupakan salah satu aset yerbesar dalam pencapaian pekerjaan roh manusia yang terdalam dan tertinggi : doa." Waktu anda bersyafaat dengan seorang patner,"duet" yang harmonis di hadapan Allah hal ini dapat mengubah dunia.
Matius 18:19 menggambarkan duet yang harmonis ini : "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang daripadamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga." Kata sepakat yang singkat ini menunjuk pada harmoni.

Daripada mencari seorang patner hidup, carilah seorang patner doa. Bersama-sama Anda dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek doa yang Allah berikan. Bersama-sama Anda dapat menemukan bagaimana Anda dapat memperhatikan orang-orang lain dan mengubahnya menjadi proyek-proyek doa. Waktu seseorang berduka, kehadiranmu menyediakan lebih banyak kekuatan daripada kata-kata. "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) 
 
Richard Foster dengan brillian menggoreskan pikirannya, "Jika semua pelayanan kita nampak di depan orang, sungguh kita akan menjadi orang  yang dangkal"


3. Wanita yang Beriman
Iman, 
Buah yang bearoma semerbak 
Menginspirasi seseorang untuk menang
dan menopang seseorang setelah gagal 

Amsal 16:2, "Segala jalan orang adalah bersih menurut pemandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati" The International Children's Bible menggambarkan iman dengan cara ini ; "Iman berarti yakin akan hal-hal yang kita harapkan. Dan iman berarti mengetahui bahwa sesuatu itu nyata meskipun jika kita tidak melihatnya." (Ibrani 11:1)
Pengungkapan suatu kualitas yang begitu abstrak dengan cara seperti seorang anak ini dapat menjadi kenyataan sehari-hari dalam kehidupan Wanita yang Beriman. Pengharapanmu tidak dapat diletakkan di suatu masa depan yang diimpikan. Pengharapnmu haruslah dalam Allah yang mengetahui masa lalu, masa kini dan masa depan, Allah yang cukup mengasihi Anda untuk memberi Anda yang terbaik. 

"Iman tidak menghilangkan pertanyaan-pertanyaan. Tetapi iman tahu kemana membawa pertanyaan-pertanyaan tersebut."

 Iman selama "masa penantian" menyenagkan Allah. Janganlah takut atau menolak masa-masa penantian dalam hidupmu.


4. Wanita yang Penuh Kebajikan
 Objek terindah dan paling mahal dalam kehidupan seseorang lahir dalam kesakitan dan iritasi - mutiara. Sebuah potongan kecil pasir menyelinap ke dalam cangkang  tiram dan mulai menggosok jaringan lunak, menyebabkan iritasi. Sebagai ytanggapan terhadap iritasi, tiram menghasilkan zat yang keras. Zat ini akhirnya berkembang menjadi salah satu perhiasan paling indah di dunia- sebuah mutiara.

Janganlah memandang semua pencobaan karena status lajang itu sebagai butiran pasir yang membuat iritasi dan harus segera mungkin dibuang. Sadarilah bahwa Allah membiarkan mereka disana untuk menciptakan suatu yang indah di dalammu.
 Yakobus 1 : 2-4 mengatakan , "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun" Yesaya 55:8, "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, ........." Anda mungkin melihat sebuah cangkakng yang buruk tetapi Allah melihat keindahan yang sedang dibuatnya di dalam Anda. 


Firman Tuhan dengan jelas memperingati para wanita agar tidak jatuh ke dalam"jebakan indah sebuah tubuh." Kunci keindahan dapat ditemukan dalam 1 Petrus 3:4 : "Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah." Keindahan semacam ini hanya akan menjadi semakin baik seiring dengan pertambahan usianya. Jika anda menghabiskan 1/20 waktumu untuk kecantiak fisik lahiriah dan 19/20-nya lagi untuk mengembangkan kualitas yang Allah gambarkan sebagai cantik : seperti bijaksana, baik hati, dan saleh, maka Anda akan menjadi wanita sempurna. Seperti apa yang dikatakan Raja Salomo dalam Amsal 31:30 tentang penekanan lahiriah yang cantik dan molek? Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Mutiara berkarakter ini terdaftar di dalam 
Galatia 5:22-23 seperti "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri,..


5. Wanita yang Penuh Pengabdian 
Waktu Anda mencintai seseorang, Anda memebrinya hati Anda, pusat keberadaan Anda. Allah meminta tidak kurang dari itu. Ia ingin satu hati yang mengabdi secara total. Ulangan 6:5 mengatakan  bahwa kamu haru mengasihi Dia dengan segenap hatimu (pengabdian terdalam), jiwamu (apa yang Anda pikirkan dan rasakan), dan kekeuatanmu (kekeuatan dan energimu). Cinta sejati hanya dapat diteruskan dalam pengabdian yang tidak teralihkan kepada Yesus Kristus.



6. Wanita yang Murni
Kerinduan Allah adalah hadiah Anda yang beharga diberikan pada seseorang kekasih yang berkomitmen, yang akan membahagiakan, menjaga dan melindungimu dalam pernikahan. Itulah sebabnya mengapa Allah membuat batasan kasih pada hubungan fisik dan keterikatan emosi Anda. Seorang pria muda tidak dapat menguasai dirinya sebelum pernikahan tidak akan tiba-tiba menjadi seorang pria yang menguasai diri karena ia memakai cincin kawin! Amsal 4:23 berkata, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Untuk menjaga kunci hatimu, buatlah sebuah komitmen untuk mengatakan aku mencintaimu hanya pada orang yang anda kasihi dengan kasih yang berkomitmen, bukan perasaan kasih yang biasa. Jangan menyusun standar "sambil jalan". Emosi bisa sangat menipu. Anda harus membuat pilihan-pilihan bijaksana sebelum "debaran" dan "detakan jantung" menjadi begitu keras sehingga Anda tidak dapat mendengar dirimu sendiri berpikir. Cara lain untuk melindungi kemurnian Anda adalah untuk berjaga-jaga waktu anda mendengar "kata-kata manis". Jangan biarkan satu pun dari kalimat-kalimat ini membuatmu menyerah.

Tanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita (Ibrani 12:1). Bagaimana caranya? Arahkanlah metamu pada Yesus (bukan pada dosamu, masa lalumu,  atau bahkan pada dirimu). Yesus adalah Pencipta dan Peyempurna imanmu (Ibrani 12:2)

Ada satu tanggpan terakhir yang membawa kebebasan yang lengkap. Anda harus mengampuni dan melupakan dosa-dosa mereka yang telah berdosa terhadapmu. Yesus dalam Matius 5:21-24 dengan sangat jelas berbicara tentang apa yang harus dilakukan dengan kemarahan pada seorang saudara. Bagaimana Anda melakukannya? Pertama, Anda harus memilih untuk mengampuni saidaramu dengan hatimu dan kemudian Allah akan menolongmu berurusan dengan emosi yang masih ada. Anda tidak akan terbebas dari rasa sakit jika Anda menyimpan kepahitan. Jika anda terlalu dini membuka hadiahmu, jangan membiarkan dirimu dihindarkan dari awal yang baru lagi. Terimalah pengampunan Allah dan tolaklah perasaan diri seperti barang yang rusak. Allah memiliki hal-hal yang baik tersimpan bagimu.

7.  Wanita yang Memiliki Rasa Aman
Mengejar pria impian hanya untuk menemukan kekecewaan dan kesakitan. Rasa tidak aman akan meyebabkan Anda bergantung pada suatu hubungan. Para wanita, Allah memberimu pilihan : rencana-Nya atau rencanamu.  Anda pun tidak dapat melihat siapa yang akan menjadi pangeranmu karena sudut pandangmu yang terbatas. Hanya Allah yang melihat segala hal di dalam pandangannya. Serahkan bebanmu yang mengerikan, beban karena selalu menuntut kehidupan sesuai dengan syarat-syaratmu. Jangan sampai kelak Anda melihat ke belakang dan menyesal karena Anda membuat keputusan tentang "teman hidup" dengan sudut pandang yang terbatas, karena Anda rindu mendapat rasa aman dari suatu hubungan. Allah dapat dan akan memberimu yang terbaik dari-Nya jika anda menantikannya.

Mudah bagi seorang pria, apakah ia tua atau muda, untuk membiarkan seorang wanita berkorban baginya. Mengapa? Kebanyakan pria sudah terbiasa dengan pengorbanan-pengorbanan seorang wanita. "Ada satu hal Anda dapat laukan: serahkan seluruh urusan pada Allah. Jika dia pria yang Allah miliki bagimu, 'Ia tidak menahan kenaikan dari orang yang hidup tidak bercela.' (Mazmur 84:12) Arahkan energimu pada ketaatan, bukan untuk mengikat pria itu, Allah memiliki metodenya sendiri untuk mempertemukan kalian berdua."
Anda dapat menyelamatkan diri Anda dari banyak air mata dan frustasi jika anda rela melakukan "pemeriksaan motivasi" hatimu secara rutin. Amsal 16:2 berkata, "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. "

Untuk menjaga sudut pandangnya, ia (Bill) menulis sebuah rumus dalam catatan harian doanya sebagai berikut : Dengan Yesus di tempat pertama dan pacarku di tempat kedua, aku akan mempunyai damai dan rasa aman abadi.

8. Wanita yang Puas 
Rasul Paulus , saat tinggal dalam sebuah penjara bawah tanah yang gelap dan lembab, menuliskan misteri rasa puas yang tidak bergantung pada keadaan. Dia menggambarkn rahasia ini sebagai "proses belajar" di mana ia dengan rela meyerahkan dan bukannya menentang keadaan itu;  Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.(Filipi 4 : 11-13)
Dengan jujur hadapilah setiap pergumulan yang mungkin Anda hadapi dengan keinginan-keinginan yang didorong oleh kenagkuhanmu. Keinginan untuk memeperoleh hidup seperti syarat-syarat yang Anda tentukan sendiri. Tukatlah keangkuhanmu dengan kekuatan Yesus sehingga Anda dapat menerima tugas apa pun yang diberikan oleh Sang Wasit kepadamu mulai dari saat ini sampai seterusnya.

Seorang wanita yang puas memiliki kemampuan untuk meletakkan beban yang disebabklan karena menuntut kehidupan berada sesuai dengan syarat-syarat yang ia tetapkan. 


9. Wanita Yang Penuh Keyakinan
Sebuah Lagu ciptaan Jon Mohr "Guard Your Heart (Jagalah Hatimu)" menangkap peringatan ini :
The human heart is easily swayed 
(Hati manusia begitu mudah digoyahkan)
And often betrayed  
(Dan seringkali dikhianati)
At the hands of emotion
(Di tangan emosi)
We dare not leave the outcome to chance  
(Kita tidak berani menyerahkan hasilnya pada kebetulan)
We must choose in advance  
(Kita harus terlebih dahulu memilih)
Or live with the agony  
(Atau hidup dalam penderitaan)
Such needless tragedy
 
(Tragedi yang seharusnya tidak perlu terjadi)

Wanita yang Penuh Keyakinan memeberikan izin pada Tuhan untuk memperbaharui pikirannya setiap hari. Roma 12 : 2 yang berkata  
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Perhatikan kata "membedakan" dalam Alkitab berbahasa Inggris versi NIV dikatakan sebagai test and approve yang bearti menguji dan menyetujui. Keyakinan Anda (apakah berdasarkan Alkitab atau berdasarkan Hollywood) mengukur kemampuan Anda untuk "menguji dan menyetujui' hubungan yang sedang atau akan Anda miliki.


Satu lulusan Auburn University meninggalkan sekolah dengan tidak hanya ijazah tetapi juga dengan sebuah daftar spesifik kualitas yang ia cari dalam teman hidup masa depannnya. 
 Lihatlah kalau-kalau daftarnya memuat kualitas yang Anda cari juga dalam seorang pria yang tepat :
- Orang Kristen yang dikendalikan oleh Roh Kudus (Efesus 5:18)
- Yesus nomor 1 dalam kehidupannya, bukan sekedar hiasan (Markus 12:30)
- Hancur, mengerti bagaimana bergantung secara penuh pada Yesus (Filipi 4:13)
- Berpikiran pada pelayanan; di mana pun ia, kapan pun ia bisa (1 Korintus 4:2)
- Motivator; seorang pria yang memiliki visi, peduli akan  jiwa yang tersesat (Roma 10:14)
- Roh yang peka; sensitif pada kebutuhan-kebutuhan orang lain (Galatia 6:2)
- Mengerti tanggung jawab luar biasa seorang suami pada istrinya (Efesus 5:25-31)
- Cukup rendah hati untuk dimuridkan (dapat diajar) dan mampu memuridakn orang lain (Matius 28:19-20)
- Pria yang berdoa; ia tahu kunci keberhasilan adalah waktu pribadinya dengan Allah (Kolose 4:2)
- Pria Keluarga; ia rindu memiliki anak-anak dan membesarkan mereka dengan sepatutnya bagi kemuliaan Allah (Amsal 22:6) 


Standar-standar yang jelas untuk berhubungan dan berkencan akan menjagamu agar tidak berkompromi dan membuat pilihan-pilihan yang salah berdasarkan emosi yang muncul tiba-tiba dan bukan berdasarkan kehendak yang diarahkan oleh Allah. Panduan-panduan ini akan  menolong kencan persahabatan Anda tetap menempatkan Allah sebagai fokusnya, dan tidak membiarkan seseorang pria menjadi fokus (berhala) . Kesalahan yang paling umum yang dibuat oleh seorang pasangan dalam pernikahan adalah menikahi seseorang yang ingin mereka ubah. Karena hampir mustahil mengubah seseorang.

Seorang wanita lajang dapat menghindarkan tragedi seumur hidup dengan cara serius mempertimbangkan ada tidaknya ciri-ciri ini dalam seorang pacar yang memiliki prospek:
- Menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan diri sendiri.
Pria ini menerima orang sebagaimana adanya, mengasihi mereka sekalipun kasihnya sendiri tak berbalas. Dia akan terus mengasihi seseorang karena komitmennya kepada orang itu bukan karena apa yang dirasakannya. (Filipi 2:3-4, ..... dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. )
- Bersuka cita dalam hubungannya dengan Kristus.
Sukacitanya dalam Tuhan nyata dalam kehidupannya. (Yohanes 15:11, Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh )
-  Menjaga hubungan sebagaimana sepatutnya. 
Ia berusaha mengampuni kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang padanya dan berusaha membereskan pelanggarannya sendiri. Ia tidak akan menyimpan dendam. (Ibrani 12:14, Berusahalah hidup damai dengan semua orang .....)
- Tidak mau melompat mendahului waktu Tuhan.
Ia memilih tidak bersifat impulsif sehingga ia bisa berada tepat di tengah kehendak Tuhan. (Mazmur 37:7, Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya)
- Berusaha untuk memenuhi kebutuhan praktis orang lain. 
Dia tidak begitu asik dengan diri sendiri sehingga ia tidak dapat menyediakan waktu bagi yang membutuhkan. (Efesus 4:32, Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain.....
- Membela yang benar.
Ia membenci segala sesuatu yang berlawanan dengan sifat Allah yang kudus. 
(Roma 2:10, ... kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik ....)
- Menyelesaikan tanggung jawab- tanggung jawab yang Tuhan berikan. 
Dia menggunakan talenta yang Allah berikan padanya dan menyadari bahwa "dia + Yesus = cukup memadai bagi semua pekerjaan yang Allah berikan"  Pria ini dapat diandalkan, dan tetap melakukan tugas sekalipun sulit sampai semuanya selesai. (1 Korintus 4:2,Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.)
- Mengerti pentingnya perasaan dan emosi.
Seorang pria yang lemah lembut itu baik dalam keduanya; Ia dapat mengambil inisiatif untuk memimpin tetapi menyesuaikannya dengan tanggapan-tanggapan yang lembut terhadap perasaan orang lain. (Kolose 3:12, Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran
-Lari dari pencobaan untuk berkompromi. 
Pria ini menolak berada dalam situasi-situasi yang sensual, imoral atau tidak murni. Dia menghindari perkataan yang mungkin dapat memicu perselisihan / kecemburuan. Pria ini tidak mengizinkan emosi mengendalikannya dan tidak mengizinkan kemarahan menghancurkannya. (Amsal 25:28, Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya. )



Galatia 5:22-23, Tetapi buah   Roh ialah: kasih,  sukacita, damai sejahtera,   kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.   Tidak ada hukum   yang menentang hal-hal itu.
Seorang prianya Allah adalah seseorang yang berusaha diubahkan menjadi seperti pribadi Kristus. Ia harus bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus dan dimampukan oleh kuasa Roh Kudus, sebelum Anda berkencan dengan dia. Menikahi pria yang mengasihi Tuhan dan ingin melayani-Nya adalah hak paling istimewa dalam hidupmu. (Amsal 4:23, "Jagalah  hatimu  dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan")

10. Wanita yang Sabar 
Ketakutan adalah halangan paling besar untuk menanti. Menantilah dengan sabar dan dengan berjaya menangkanlah masa depan yang Bapamu rencanakan bagimu. Dia selalu memikirkan Anda pada saat merencanakan hal itu dan rencana itu patut dinantikan dengan sabar sampai rencana itu terungkap. Pernikahan dengan seorang non-Kristen membawa rasa sakit pada seorang istri yang percaya. Sebagai seorang wanita, kita rindu untuk dikenal dan dikasihi sebagaimana adanya kita. Seorang pria yang mati secara rohani tidak pernah akan dapat mengenal bagian rohanimu yang paling intim, yaitu hatimu. Hati-hatilah waktu Anda mulai berpikir bahwa Anda "jatuh cinta" dan "tidak dapat hidup tanpa dia".  2 Korintus 6:14-15,   Janganlah kamu merupakan pasangan   yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya .  Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Waktu Anda menikah, anda sedang memilih berkat atau kutuk bukan hanya bagi dirimu sendiri; Anda memilih bagi generasi setelah Anda. Jika Anda memilih untuk menanti pangeranmu dengan sabar, Anda akan diberkati dengan warisan yang akan dibawa oleh pangeran itu. Anda harus memilih untuk menantikan yang terbaik dari Allah dengan sabar. Jika Anda telah melihat pola-pola dalam kehidupan Anda yang menunjukkan ketidaksabaran. Saat ini berjanjilah pada diri untuk menantikan yang terbaik dari Allah.  
Menantilah dengan sabar. Mungkin Anda memberi waktu kepada Allah untuk mempersiapkan, bukan diri Anda, tetapi kekasih Anda. Biarlah Bapa Surgawimu melengkapi pekerjaanNya saat pria lajangmu tidak terganggu. Masalah-masalah dalam kehidupan seseorang yang diselesaikan pada saat lajang, membatasi stress dan kesulitan yang tidak perlu pada pernikahannya nantinya. Mazmur 37:7, "Berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia.." Janganlah menantikan sang pria atau suatu masa depan sempurna yang belum dikandung, tetapi nantikanlah Dia. Manyadari bahwa pernikahan itu bukanlah suatu mimpi tetapi kehidupan nyata, dapat juga menolong Anda untuk menantikan dengan sabar.
Belajar hidup "sebagai satu" itu tidaklah tanpa air mata, karena tidak ada pasangan yang sempurna. Pernikahan itu sendiri bukanlah suatu yang menyembuhkan semuanya. Anda tidak tahu apa yang dimiliki hari esok, tetapi Anda tahu siapa yang memegang hari esok. Ketenangan jiwa ini tidak datang begitu saja padanya. Ia dengan aktif memilih untuk keluar dari keterlibatan dan menenangkan jiwanya (pikiran, kehendak dan emosinya). Ia memilih untuk meletakkan harapannya dalam Allah. Dengan sabar beristirahatlah di dada-Nya. Dia akan memberikan padamu damai yang Anda butuhkan. Sikap sabar ini bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja. Lewat kehendak yang diwujudkan dalam tindakan, Anda harus memilih untuk percaya kepada Allah apa pun yang terjadi. Dengan sabar nantikanlah yang terbaik dari-Nya. Pernikahan itu bukanlah suatu hak, meski Allah memilih untuk merancangkan pernikahan bagi mayoritas wanita. Pernikahan adalah suatu kebutuhan, hak atau sesuatu yang membuat wanita lengkap, maka semua wanita yang saleh akan menikah.
Apapun yang Anda lihat atau rasakan, Allah sedang memegang penuh kendali atas keadaan Anda. Anda, Wanita dalam Penantian dapat berjalan dalam kemenangan dengan cara memilih untuk sabar dalam penantian Anda. Allah tahu apa yang terbaik bagimu. Penentuan waktu-Nya sempurna dan Ia akan memelihara wanita-Nya, Wanita yang Sabar.

Pengkhotbah 3 : 11, " Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya"  


Amen

-ems- 

Monday, February 4, 2019

What is Love

What is Love – Seasoned Feelings

Ask any teenager or senior citizen, “What is love?” and their answers reflect a similar influence. Love involves feelings -- romanticized by music, literature, and media. We all yearn to recreate that intimacy based on what seems so ideal. Our deepest longings shape what defines love -- fervor (passionate), flawless (perfect), and fulfillment (joy).

When we express love, we develop a strong emotional attachment, anticipating our love to be returned. What do I receive out of the relationship? What’s my level of contentment? Our feelings focus upon discovering that one individual who satisfies all our heart’s desires. Sadly, what nourished and warmed our love for one season often withers and grows cold. “The course of true love never did run smooth.”1


What is Love – The Cost of Giving
What is love if not costly? Real love demands sacrifice that can’t be found in self-centeredness. You can give without loving, but you can never love without giving. Sacrificial love requires that we give what we value most: our hearts, minds, souls, and strength. Real love does not always follow our natural inclinations; it is not an impulse from feelings.

Love can only be understood from the actions it prompts. When we bear with the failings and weaknesses of others, divine love reveals itself (Ephesians 4:2). At all costs, this love compels us to give so that we alleviate the suffering of others. Instead of seeking to fulfill our emotional and physical needs (receiving), we humbly give of ourselves (1 Peter 3:8–9). 


What is Love – God’s Nature
In a response to, “What is Love?” it is erroneous to say “love is God.” God created love, not the reverse. He deliberately chose to express His love to us -- revealing the very nature of God Himself.

  • God Is Sacrificial – God initiated an eternal love relationship with us before we loved Him (1 John 4:10).

  • God Is Merciful – God extended the wealth of His kindness even when we were undeserving of His love (Ephesians 2:4-5).

  • God Is Faithful – Even in the most extreme circumstances, God’s love for us remains secure (Romans 8:35, 38-39).
God did not need to create the universe. He made that choice as an expression of His ultimate love for us. Then God created us a certain way -- to experience all that perfect love was meant to be (Song of Songs 4:9-10; 8:6; 1 John 4:7-12). 


“ . . . May your roots go down deep into the soil of God’s marvelous love. And may you have the power to understand, as all God’s people should, how wide, how long, how high, and how deep his love really is” (Ephesians 3:17-18). 



Souce:
 http://www.allaboutgod.com/what-is-love.htm

Monday, January 28, 2019

Everyone Needs Someone , By. Helen Steiner Rice


Image result for holding hand

People need people and friends need friends,
And we all need love for a full life depends
Not on vast riches or great acclaim,
Not on success or on worldly fame,
But just in knowing that someone cares
And holds us close in their thoughts and prayers -
For only the knowledge that we’re understood
Makes everyday living feel wonderfully good.
 
And we rob ourselves of life’s greatest need
When we “lock up our hearts” and fail to heed
The outstreched hand reaching to find
A kindred spirit whose heart and mind
Are lonely and longing to somehow share
Our joys and sorrows and to make us aware
That life’s completeness and richness depends
On the things we share with our loved ones and friends.

Helen Steiner Rice
(1900 – 1981)

Wednesday, January 9, 2019

Tuesday, January 1, 2019

The Key to Love , By : Author Unknown


The key to love is understanding...
The ability to comprehend not only the spoken word,
but those unspoken gestures,
the little things that say so much by themselves. 

The key to love is forgiveness...
to accept each others faults and pardon mistakes,
without forgetting, but with remembering
what you learn from them.



The key to love is sharing...
Facing your good fortunes as well as the bad, together;
both conquering problems, forever searching for ways
to intensify your happiness. 


The key to love is giving...
without thought of return,
but with the hope of just a simple smile,
and by giving in but never giving up.


The key to love is respect...
realizing that you are two separate people, with different ideas;
that you don't belong to each other,
that you belong with each other, and share a mutual bond. 


The key to love is inside us all...
It takes time and patience to unlock all the ingredients
that will take you to its threshold;
it is the continual learning process that demands a lot of work...
but the rewards are more than worth the effort...
and that is the key to love.