Wednesday, September 19, 2012

Standing In The Fire / Berdiri Di Tengah Api


Our God whom we serve is able to deliver us from the burning fiery furnace.
Daniel 3:17 


Wrapped in blankets in my grandparents’ pickup, I watched as fire consumed our home. My father says I slept soundly as he carried my brother and me and our puppies out to safety. When I woke up and saw the huge blaze, I was already safe. I was too curious and too young to be scared.

I remember several things from that night. Even inside the truck, the heat was intense and the fire was mesmerizing. I remember too the fear on the faces of everyone else, checking and re-checking to see if loved ones were safe. Later I learned that in the chaos my father raced into the fire to look for my grandfather, which prompted my grandfather (who was not inside the house) to race in to get my father. Their courage affected all who saw it that night.
I’m reminded of that fire every time I read the story of Shadrach, Meshach, and Abed-Nego. When challenged with the decree to bow to the king or face execution (Dan. 3:10-12), these three bravely faced the fire for the One they loved (vv.16-18). And the Lord stood with them in the flames (v.25).

When life’s “flames” test us, may those who observe our choices recognize our love for each other and for our God.

For Further Thought
Read more of Daniel and his friends in Daniel 1–3.
How do their lives encourage you to stand firm for God?
Ask the Lord to help you make courageous choices today.

Trials are the soil in which faith grows.
 _________________________________________________________
 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja.
Daniel 3:17

Sambil terbungkus selimut di dalam truk pikap milik kakek, saya menyaksikan bagaimana api menghabiskan rumah kami. Ayah saya berkata bahwa saya tertidur pulas ketika membawa saya, kakak saya, dan anak-anak anjing kami keluar ke tempat yang aman. Ketika terbangun dan melihat nyala api yang membara, saya sudah aman. Saat itu, keingintahuan dan usia muda membuat saya tidak merasa takut sama sekali.

Namun saya mengingat beberapa hal dari malam itu. Walaupun berada di dalam truk, saya dapat merasakan panas yang menyengat dan kobaran api yang begitu mencengangkan. Saya juga ingat rasa takut yang terlihat di wajah orang-orang, ketika mereka memeriksa berulang kali untuk memastikan bahwa orang-orang yang mereka cintai sudah selamat. Belakangan saya mengetahui bahwa di tengah kekacauan itu, ayah saya berlari ke dalam api untuk mencari kakek saya. Tindakannya membuat kakek saya (yang sebenarnya tidak berada di dalam rumah) ikut berlari masuk untuk mencari ayah saya. Keberanian mereka menyentuh hati setiap orang yang menyaksikannya malam itu.

Saya ingat akan kebakaran itu saat membaca cerita Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Saat ditantang dengan titah untuk menyembah raja atau menerima eksekusi (Dan. 3:10-12), mereka dengan berani memilih dimasukkan ke dalam dapur api demi Allah yang mereka kasihi (ay.16-18). Tuhan pun berdiri bersama mereka di tengah perapian itu (ay.25).

Ketika “api” kehidupan menguji kita, biarlah orang-orang yang memperhatikan setiap keputusan yang kita ambil dapat menyaksikan kasih kita antara satu sama lain dan kepada Allah kita. —RKK
Untuk Dipikirkan Lebih Lanjut
Baca selengkapnya kisah Daniel dan teman-temannya di Daniel 1-3.
Bagaimana kehidupan mereka mendorong Anda untuk berdiri teguh
bagi Allah? Mintalah agar Tuhan menolong Anda
untuk mengambil keputusan yang berani hari ini.



Ujian adalah tanah tempat iman bertumbuh.



Source : odb

No comments:

Post a Comment